Belum mau hilang letihnya. Berkali-kali menghela nafas, berharap akan menguap bersama sisa nafas yang terbuang. Semakin mendalam, nyeri jadi sarang di sekujur tungkai. Continue reading
Tag Archives: Beku
Es
Menari bersama embun. Tenggelamkan tungkai yang berlarian. Ayunan menawan laksana terbang. Melayang-layang bersama uap dingin yang merendah. Bersemayam di sana.
Membenam kesal. Membenam penat yang mengental. Tinggal biarkan ia memadat dan pecah belah.
Alun-alun Batu #1
Bermodal googling dan kekuatan imajinasi. Tetap berbentuk juga segala deskripsi lengkap. Deretan adegan yang aku tuangkan dalam tulisan. Terdorong dari keinginan hati yang ingin berkunjung ke sana. Tapi apa daya, urusan dunia kampus luar biasa menyita. Dunia kampus? Bahkan kampus aku buatkan skala dunianya sendiri. Gedung-gedungnya memang gak seberapa, tapi jadwal dan urusan yang gak kasat mata sering minta dipentingkan. Menjadi penting. Kalau aku abaikan, aku fix jadi manusia laknat berstatus mahasiswa.
Membeku
Barusan ada yang lewat di kepala. Dua istilah yang aku rasa punya kesamaan makna namun berbeda konotasi. Mengkristal dan membatu. Analoginya sama-sama berubah wujud menjadi padat, tapi pasti dua istilah ini punya konotasi yang berbeda. Menurutku kristal itu wujuh zat yang membeku namun memiliki nilai yang sangat tinggi, punya bentuk yang indah dan diinginkan banyak orang. Kalau batu? Apa bedanya dengan batu bata? Batu kerikil?